Rabu, 02 Oktober 2013

Bidadari Pagi Hari

Ayam baru berkokok, matahari pun belum kunjung menampakkan fajarnya. Langit masih di selimuti kegelapan, hanya cahaya lampu yang meneranginya. Tapi aku sudah harus bersiap-siap berangkat ke kampus. Bukan untuk kuliah tapi untuk mengantar adikku kuliah. Aku dan adikku satu universitas, hanya beda jurusan saja. Jadi untuk menghemat biaya transportasi aku berangkat dan pulang kuliah selalu sama dengan adikku. Dia kuliah jam 7 pagi. Dari rumah ke kampus memakan waktu tempuh 1 jam. Sedangkan aku baru masuk kuliah jam 8 pagi. Satu jam aku menunggu untuk masuk kuliah.

Satu jam adalah waktu yang sangat lama untuk menunggu kuliah. Apalagi keadaan kampus saat jam 7 pagi yang masih kosong melompong, tak ada tanda-tanda kehidupan. Saat kebanyakan mahasiswa masih berada di alam mimpi, aku sudah di kampus. Saat kebanyakan mahasiswa masih menikmati sarapan pagi ditemani dengan secangkir teh atau kopi, aku sudah di kampus. Tapi semua itu ku jalani dengan semangat, berharap ada sisi positif yang ku dapat.

Ku putuskan untuk menunggu kuliah dengan duduk di koridor jurusanku. Di sini kami sering nongkrong sambil menunggu masuk kuliah. Tapi sekarang masih jam 7 pagi, suasana masih sepi dan sunyi. Hanya aku di sini sendirian. Bangku panjang ini menjadi milikku sendiri, aku penguasa di sini. Menemani kesendirianku ini, ku isi dengan sebuah laptop yang terhubung dengan WIFI. Di saat seperti ini kecepatan internet menjadi sangat cepat, bahkan karena cepatnya ini gak tau lagi apa yang mau dilakukan.

Sedang asyiknya aku berselancar ke dunia maya, satu persatu penghuni kampus mulai berdatangan. Sebuah sepeda motor memasuki area parkir di dekat aku sekarang duduk sendiri. Seorang mahasiswi baru saja datang dengan sepeda motor itu dan dia dibonceng oleh seorang pria yang ku duga adalah ayahnya. Mataku yang dari tadi fokus menuju ke laptop langsung berubah haluan melihat wanita ini. Saat dia turun dari sepeda motornya, dibukanya helm yang melekat di kepalanya dengan perlahan dan begitu helm-nya terlepas dari kepalanya dia langsung mengibas-ngibaskan rambutnya yang panjang terurai. Tak lupa dia bersalaman dan mencium tangan ayahnya. Setelah itu dia beranjak pergi meninggalkan ayahnya dan masuk ke kampus. Sambil berjalan menuju ke kampus dirapikannya rambutnya dengan tangannya, mengangkat sebagian rambutnya yang menutupi wajahnya dan memperlihatkan wajahnya yang cantik mempesona. Wanita ini lewat di depanku dan sempat melihat ke arahku. Mataku yang dari tadi gak pernah lepas memandangnya kini mengkombinasikannya dengan melempar senyum ke arahnya. Tak ku sangka dia membalasnya dengan senyuman manisnya yang membuatku semakin melayang.

Wanita dengan tubuh yang tinggi semampai, sudah cukup tinggi untuk ukuran cewek. Rambut hitamnya yang panjang dan lurus, terurai dengan rapi menambah keanggunan dalam dirinya. Badan yang menurutku cukup seksi, dibalut dengan pakaian yang tidak terlalu ketat tapi pas dengan ukuran tubuhnya. kulitnya yang putih semakin menambah kecantikan dalam dirinya. Wajah yang cantik dan manis, dengan tidak terlalu banyak riasan dalam wajahnya, terkesan cantik alami.

Momen seperti ini terjadi hanya beberapa menit saja. Tapi itu uda bisa mengisi kebosanan dalam kesendirianku menunggu kuliah.

4 komentar:

  1. Cieee...
    Anak mana boy? Anak Industri ya?
    biar kita samperin besok :D

    BalasHapus
  2. hahahaha
    asikeeeeekkk
    kekekkek
    ah...
    aku datang jam 5 lah pagi lah
    @biar jumpa yang putih2

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo jam 5 pagi, putih-putih yang lain itu

      Hapus

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html